SIKAP MENGUBAH SEGALANYA

         Ada seorang janda miskin yang mempunyai dua orang putra. Kehidupan janda ini tergantung spenuhnya kepada usaha yang amat kecil milik kedua putranya karena ia sudah begitu lemah dan rapuh. Setiap hari ia mencemaskan usaha mereka. Ia cemas dan berharap agar mereka bekerja lebih baik dari hari ke hari.

          Karena salah seorang menjual minuman yang menghangatkan badan sejenis bandrex dan kopi panas, maka ketika ibunya akan bangun pagi hari dan hal pertama yang akan dilihatnya adalah apakah matahari sedang bersinar atau apakah kelihatannya hari itu akan turun hujan. Jika langit mendung mendung dan berawan, ia akan berkata dengan penuh kegirangan; “Syukurlah, putraku pasti akan menjual banyak minumannya hari ini!” Tetapi jika matahari bersinar ia akan menjadi murung sepanjang hari, karena ia takut bahwa tak seorangpun akan membeli minuman tsb.

          Sedangkan putranya yang lain menjual minuman dingin penyejuk dan penyegar tenggorokan yang kekeringan yang disebabkan teriknya matahari atau panasnya udara. Setiap pagi janda tua yang miskin itu akan bangun dan menatap langit. Jika matahari bersembunyi dan tampaknya hari akan hujan, ia akan sangat tertekan dan sedih, katanya; “Tak seorangpun akan membeli minuman putraku hari ini.”

          Tidak perduli bagaimanapun keadaan cuaca, janda tua yang malang itu mempunyai sesuatu untuk dicemaskan. Dengan bersikap seperti itu ia dibelenggu oleh kemalangan.

          Suatu hari ia bertemu dengan sahabatnya yang berkata; “Mengapa engkau mempersalahkan semuanya, sahabatku. Tidak ada kegagalan bagimu. Jika matahari panas, maka orang akan membeli minuman dingin penyegar putramu, bila hujan mereka akan membeli bandrex atau kopi panas putramu. Engkau hidup dari kedua putramu. Engkau sungguh beruntung, tidak akan pernah kekurangan !”

          Ketika kesadaran yang sederhana itu menyentuh jiwanya, ia berubah. Sejak itu ia menjadi wanita yang bahagia di sisa hari hidupnya.

Disadur dari cerita : Brian Cavanaugh.

Tidak ada hidup tanpa masalah, baik kecil dan sederhana maupun berat dan rumit. Sungguh disayangkan, begitu banyak manusia yang sudah memperoleh kasih karunia berupa berkat rohani maupun jasmani, tetapi hanya karena mengalami sedikit masalah dalam hidupnya orang-orang tsb melupakan semua itu, sehingga hidupnya selalu dipenuhi oleh kekecewaan, kemurungan bahkan amarah yang menimbulkan kebencian bahkan bencana serta merusak begitu banyak berkat dan kasih karunia yang sudah diterimanya selama ini dan menutup pintu sukacita, damai sejahtera bahkan pintu berkat sepanjang sisa hidupnya dihari-hari selanjutnya. Orang-orang seperti ini hanya mampu menuntut berkat dan pertolongan dari Tuhan dan menuntut banyak hal dari orang lain. Orang-orang seperti ini akan sangat mudah terhempas angin masalah dan akan hancur berkeping-keping jika terhantam badai problema.

Keberhasilan menangani masalah terletak bagaimana sikap kita atas masalah tersebut, bukan karena kecil dan sederhanya atau berat dan rumitnya suatu masalah.
Dan sikap itu adalah refleksi dari dari iman dan hikmat.

No comments:

Post a Comment