KEHIDUPAN KELUARGA YANG BAHAGIA

         Seorang pemotong kayu yang miskin hidup bahagia di sebuah rumah kecil di pinggir hutan. Ia memperoleh nafkahnya sehari-hari dengan menebang pohon sesuai kebutuhannya saja. Tidak peduli seletih apapun yang dirasakannya, ia dan keluarganya selalu mengakhiri hari dengan tertawa dan bernyanyi.

          Setia malam raja melintas di halaman rumah keluarga yang bahagia itu ketika ia dalam perjalanan pulang ke istananya. Sungguh mengusik hatinya bahwa rakyat biasa dapat begitu berbahagia. Maka pada suatu hari ia mengirim utusannya menemui penebang kayu itu untuk mengatakan kepadanya; “Sang raja telah memberi perintah bahwa besok pagi engkau harus menyediakan lima puluh karung penuh berisi serbuk kayu baginya. Jika tidak, engkau dan seluruh keluargamu akan dibunuh.”

          “Itu suatu perintah yang mustahil”, kata penebang kayu itu. Tetapi istrinya tetap mendorong semangatnya dan mengatakan kepadanya; “Engkau benar, tetapi janganlah mencemaskan hal itu. Kita telah mempunyai suatu kehidupan bersama yang baik, sehingga malam ini kita seharusnya bernyanyi lagi dan bersukaria sebagaimana biasanya. Itulah cara kita hidup dan itu pulalah cara kita mati”.

          Maka mereka mengadakan perjamuan terbesar dalam hidup mereka. Setelah setiap orang pergi tidur, penebang kayu itu bersama istrinya tetap bercakap-cakap hingga fajar. “Semuanya segera akan berlalu”, bisik nyonya rumah tangga itu.

          “Jangan kuatir”, kata suaminya. Adalah lebih baik mati dalam damai dan sukacita daripada bertahan dalam kehidupan yang penuh ketakutan dan kecemasan.”

          Sekonyong-konyong terdengar ketokan di pintu dan penebang kayu itu segera mempersilahkan masuk utusan raja yang telah dinantikannya. Utusan itu dengan perlahan dan sedih masuk ke dalam rumah dan berkata kepada pebenang kayu itu; “Potonglah papan kayu sebanyak dua belas lembar untuk pembuatan peti jenazah. Raja telah meninggal tadi malam.”

Disadur dari cerita : Willi Hoffsuemmer.

Sungguh ironis bahwa begitu banyak keluarga yang hidup dalam kecukupan bahkan berkelimpahan dalam materi duniawi, tetapi masih terus dihantui oleh kecemasan dan ketakutan, sehingga kehidupan keluarga bukannya penuh dengan damai sejatera, tetapi diselubungi oleh berbagai macam perselisihan dan pertengkaran bahkan sampai kepada tingkat KDRT.
Mereka mengandalkan kekuatan sendiri sampai lupa bahwa kecukupan dan kelimpahan yang sedang mereka nikmati hanyalah karena KASIH KARUNIA dari ALLAH.

Mari kita berdoa untuk keluarga-keluarga yang malang ini, kalau memungkin menolong mereka keluar dari kemelut keluarga tsb.
Semoga cerita singkat bermakna ini bisa sedikit membantu.

1 comment:

  1. http://wikipelangi88.blogspot.com/2017/05/pelangi4d-situs-judi-online-yang-warnai.html
    http://infopelangi4d.blogspot.com/2017/05/ciuman-menyehatkan-tubuh-anda.html
    http://newspelangi4d.blogspot.com/2017/05/cara-melatih-ayam-bangkok-menjadi-sang.html
    http://pelangi4dnews.blogspot.com/2017/05/cinta-1-malam-2-lelaki-seorang-janda.html
    http://limchristiee.blogspot.com/2017/05/putri-raja-judi-macau-berbikini.html

    ReplyDelete