KEBEBASAN UNTUK MEMBANGUN DAN MENGGERAKKAN


Beberapa ratus tahun yang lalu di zaman masa perbudakan manusia masih ada, seorang kaya merasa iba hati pada isak tangis seorang budak yang masih gadis belia yang putus asa karena segera akan dilelangkan. Tergerak oleh belas kasihan, orang kaya itu membeli gadis budak yang malang itu dengan harga yang sangat tinggi, kemudian menghilang dari kerumunan orang banyak.

Ketika pelelangan usai, juru tulis orang kaya itu datang mendekati gadis budak itu dan menyerahkan kepadanya harga jualnya, serta memberitahukan kepadanya bahwa orang yang menjadi pemilik atas dirinya sekarang sudah pergi. Orang kaya yang tidak dikenalnya itu menulis kata “BEBAS” dalam kertas yang seharusnya menjadi dokumen penyerahan dirinya kepada orang kaya itu. Dalam keheranannya ia berdiri terpaku, ketika satu demi satu para budak diambil para pemiliknya dan diseret pergi. Sekonyong-konyong ia tersungkur pada kaki petugas itu dan berseru; “Dimanakah pria yang telah membeli saya? Saya harus bertemu dengannya. Ia telah membebaskan saya. Saya harus melayani dia dengan seluruh hidupku dan sepanjang umurku!”

Disadur dari cerita Tony Castle.

1. Oleh karena belas kasihan Allah dan anakNya yang tunggal Yesus Kristus, kita umat Tuhan telah ditebus dan dibayar lunas dari perbudakan dosa serta siksa dan hukuman kekal dari Allah, dengan harga yang sangat-sangat tinggi melalui siksa dan dera yang diderita oleh TUBUH dan JIWA Yesus Kristus, DARAH dan KEMATIAN-NYA di kayu salib, sehingga kita menjadi BEBAS. Pertanyaannya; apakah tanda syukur dan terimakasih kita kepada Yesus Kristus? Atau apakah kita masih mau menyerahkan diri kita untuk menjadi budak kembali ? Seyogianyalah kita melayani TUHAN dengan seluruh hidup kita dan sepanjang umur kita melalui perkataan yang membangun sesama dan perbuatan yang menggerakkan sesama, bukan hanya dalam urusan grejawi, tetapi juga dalam seluruh sisi hidup dan kehidupan kita sehari-hari.

2. Di zaman modern sekarangpun masih banyak perbudakan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita, misalnya ekploitasi anak-anak di bawah umur, 

mempekerjakan sesama di luar batas peri kemanusiaan, 
jual-beli anak dan perempuan. 




Sebagai orang yang telah diBEBASkan, apa yang bisa kita lakukan untuk memBEBASkan mereka yang terbelenggu?





No comments:

Post a Comment