Ketika
masih kecil, saya biasanya bekerja di sebuah pusat olah raga. Tugasku adalah
mencabut semua anak panah setelah setiap kali ada latihan atau pertandingan dan
mengaturnya kembali untuk pemain berikutnya. Kadang-kadang saya jengkel oleh
karena beberapa pria memanah lagi sebelum saya selesai mencabut anak panah dan
sebagian dari anak panah itu hampir tertancap ke tanganku atau bahkan kepalaku.
Dan para pemanah ini ini bahkan tampaknya mendapat hiburan tersendiri dengan
menakut-nakuti saya, dan terkadang mereka memanah tidak sekencang biasanya.
Hal
ini membuat saya tidak senang dan saya curhat kepada guru saya. Ia mengatakan
kepada saya; “Pasti mereka tidak berhati-hati membidikkan anak-anak panahnya,
tetapi mereka tidak bermaksud melukai engkau. Tidak ada sesuatu yang pribadi.
Itu hanya cara mereka mengatakan isi hati mereka ketika mereka terganggu oleh
sesuatu keadaan. Dengan kata lain, mereka mempunyai masalah. Tetapi janganlah
engkau membalas. Jika engkau melakukannya, engkau juga bermasalah !”.
Disadur
dari cerita Tom Haagat
Hal
itu sama dengan kehidupan kita sehari-hari di dalam tuga panggillan pelayanan
kita. Bila seseorang mempermasalahkan kita, itu masalah dia.
Bila kita membalas
kritik, caci maki, hinaan, fitnah dengan kemarahan, kebencian atau boikot,
membalas kejahatan dengan kejahatan, maka kita bermasalah, bahkan mungkin lebih
buruk, karena reaksi kita terencana.
No comments:
Post a Comment