Berbuah yg lebih - MEMBERI DIRI

          Konon di Persia memerintahlah seorang raja yang baik dan bijaksana. Ia ingin mengetahui bagaimana rakyatnya hidup dan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Untuk itu ia sering melakukan penyamaran sebagai pekerja biasa atau pengemis dan mengunjungi rumah orang-orang yang melarat hidupnya, ngobrol dan acapkali bersenda-gurau dengan mereka.

          Suatu waktu sang raja mengunjungi seorang pria yang sangat melarat dan tinggal di dalam sebuah gua. Ia makan makanan mentah yang dimakan pria melarat itu. Ia berbicara dengan ramah dan berusaha menggunakan kata-kata yang bisa membangkitkan kegembiraan dan kegairahan dalam hati pria itu. Beberapa lama setelah meninggalkan pria itu, ia kembali mengunjungi pria miskin itu dan berkata dengan terus terang, “Aku adalah rajamu”.
Alangkah terkejutnya pria miskin itu!

          Sang raja berpikir bahwa pria miskin itu pasti akan meminta suatu hadiah atau kebaikan hatinya. Tapi ternyata tidak. Si pria itu malah berkata, “Yang Mulia, engkau telah meninggalkan istanamu dan kemuliaanmu untuk mengunjungi aku dalam gua yang gelap dan kotor ini. Engkau memakan makanan mentah yang kumakan. Engkau membawa sukacita ke dalam hatiku. Kepada orang lain engkau memberikan hadiah-hadiah mewah. Kepadaku engkau telah memberi dirimu sendiri.

Disadur dari Cerita Walter B. Knight

          Yesus telah meninggalkan istana dan kemuliaanNYA, turun dan hidup di tengah-tengah kehidupan manusia yang kotor dan berdoa untuk menjadi satu dengan manusia, bahkan rela memberikan diriNYA mati disalibkan untuk menebus dosa manusia supaya manusia itu tidak binasa, tapi beroleh hidup yang kekal.

            Allah telah mengirimkan Roh Kudus sebagai pengajar, penolong dan penghibur manusia sehingga manusia bisa mengerti hikmat yang diberikan Allah, dikuatkan oleh Roh Kudus untuk bisa melakukan hikmat itu sehingga iman manusia itu bisa berbuah lebih baik dan lebih banyak lagi melalui tindakan nyata.
Roh kudus akan menghibur dan menguatkan manusia ketika manusia mengalami kesusahan ketika manusia itu berniat untuk berbuah dan saat berbuah.
Rasul Paulus mengatakan bahwa ketika manusia itu ingin berbuat baik dan ketika berbuat baik, maka di sisi lain kedagingan manusia itu, ada niat dan perbuatan yang jahat, maka ketika itu pula Rohh Kudus juga akan mengingatkan dan mengajar manusia. Jadi jangan takut untuk berbuah lebih baik dan lebih banyak lagi.

No comments:

Post a Comment