Seorang dokter melangkah keluar dari kamar bersalin dan mendekati seorang bapak yang tampak sangat cemas di rumah sakit di New York . Dokter itu mengatakan kepadanya, “Saya mohon maaf untuk mengatakan kepada Anda bahwa bayi Anda hanya dapat bertahan hidup dua jam setelah kelahirannya, meskipun kami telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan hidupnya.”
Ketika dokter itu hendak meninggalkannya, bapak itu berkata, “Dok, saya baru saja membaca dalam surat kabar bahwa mata manusia diperlukan dalam operasi kornea. Dapatkah mata bayi saya digunakan untuk memungkinkan seseorang dapat melihat lagi?”
Hari berikutnya Palang Merah membawa masing-masing satu mata ke rumah sakit yang berbeda. Di rumah sakit yang satu sebuah kornea dicangkokkan untuk memulihkan penglihatan seorang pekerja dari sebuah keluarga besar. Di rumah sakit lainnya, kornea dicangkokkan ke mata seorang ibu sehingga penglihatannya pulih kembali.
Kurang lebih dua ribu tahun yang lalu, seorang Bayi datang di tengah dunia kita yang buta karena dosa untuk menganugerahkan mata rohani kepada semua orang yang akan menerimaNYA tanpa harus mengeluarkan uang atau menuntut imbalan. “Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan, telah melihat terang yang besar.” firman Tuhan pada Yes 9:1.
Disadur dari cerita Walter B. Knight
No comments:
Post a Comment