PERCAYA

      Hingga kini anak-anak lelaki Indian Merah pergi mengasingkan diri untuk mempersiapkan masa dewasa mereka. Konon dahulu kala ada seorang pemuda Indian Merah mendaki sebuah gunung yang tinggi. Tujuannya adalah menguji kejantanannya. Ia melilitkan selimutnya pada bahunya dan mulai mendaki gunung itu. Ketika tiba di puncak, ia merasa seakan-akan berdiri di tepi dunia. Ia bangga sekali. Kemudian ia mendengar suatu suara gemerisik di sekitar kakinya, dan ketika melirik kakinya, ia melihat seekor ular berbisa. Ia berusaha menghindar, tetapi sebelum menghindar, ular itu berkata kepadanya; "Aku sangat lapar dan akan mati kedinginan di sini. Masukkan saya ke dalam bajumu dan bawalah aku ke lembah.”

     “Tidak”, sahut pemuda itu. “Aku tahu bahwa engkau berbisa. Jika aku membopongmu, engkau akan memagut aku, dan bisamu akan menewaskan aku.”

     “Tidak mungkin!” sahut ular itu.”Aku akan memperlakukan engkau secara khusus. Jika engkau melakukan bagiku apa yang kuminta, engkau akan menjadi orang istimewa bagiku. Aku tidak akan melukai engkau.”

     Selama beberapa saat pemuda itu menolak. Namun ular itu sangat memikat hatinya dan bujuk rayunya meyakinkan. Maka ia pun memungut ular itu dan menyelipkannya ke dalam bajunya. Ketika mereka tiba di lembah, ia mengeluarkan ular itu dari bajunya dan dengan lembut membaringkannya di atas rumput. Tiba-tiba ular itu bergulung, gemeretuk dan melompat serta memagut kaki pemuda itu. “Engaku sudah berjanji, engkau sudah berjanji …” keluh pemuda itu.

     “Engkau juga sudah tahu sifatku sebelum engkau menjamah aku”, jawab ular itu seraya menyelinap pergi.

     Kini secara turun-temurun, suku bangsa Indian Merah menceritakan kisah ini kepada kaum mudanya yang tergoda dengan narkotik, minuman-minuman beralkohol dan perbuatan keji lainnya. Kepada para pemuda itu diucapkan kembali kata-kata ular berbisa, “Engkau sudah tahu sifatku sebelum engkau menjamah aku!”

Disadur dari cerita : Iron Eyes Code.

No comments:

Post a Comment